Tak ada yang tak akan mati
Siapapun ia, apapun jabatannya
Semua kelak akan kembali ke bumi
Lantas, apa cinta akan mati juga?
Beberapa dari kita hanya memfokuskan diri dalam
mencari cinta. Dalam hidup, ada prinsip “tak ada cinta maka akan terasa hambar”.
Namun, apakah ada orang yang mempertanyakan soal kehilangan sebuah cinta?
Bertanya akan kemanakah cinta yang menggebu-gebu itu pergi setelah tubuh
binasa? Akankah cinta selalu ada untuk selamanya?
Jelas memang tidak ada yang abadi di dunia ini.
Siapapun ia, sehebat apapun jabatannya, sekaya apapun harta yang dimilikinya.
Semua pasti akan ditinggalkan di belakang bersama dengan masa lalu. Apa yang
kita miliki di dunia tetap akan tinggal di dunia. Gunung emas yang kita miliki
tetap akan jadi gunung emas di dunia, tak bisa kita keruk ton demi ton lalu
kita pindahkan bersama ruh kita. Lalu bagaimana dengan cinta?
“Cinta itu adalah rasa. Dan rasa itu tak akan mati”.
Setidaknya begitulah kata orang tentang cinta. Bagaimana dengan pendapat kamu?
Yakin cinta itu bisa mati?
Well, jawabku ya, bisa saja. Tapi cinta bisa mati
bukan karena tubuh menjadi binasa. Namun, karena rasa sudah tak berasa. Jika
cinta adalah rasa, maka jika kita sudah tidak lagi merasakan rasa tersebut. Kita
telah kehilangan cinta yang kita miliki. Cinta kita telah mati.
Seorang istri yang terlalu banyak dicambuk oleh
suaminya, tentu perlahan akan kehilangan rasa cinta terhadap suaminya tersebut. Begitupun
cinta seorang pria yang selalu dinodai oleh kebusukan dan kepicikan dari seorang
wanita matrealistis, pasti tidak bertahan lama.
"Jika
cinta adalah rasa, maka jika kita sudah tidak lagi merasakan rasa tersebut. Kita
telah kehilangan cinta yang kita miliki.
Cinta kita telah mati."
Membuat sepanci kuah sup agar menjadi lebih terasa
itu mudah caranya. Cukup tuangkan bumbu penyedap maka otomatis akan langsung
berubah rasa, bukan? Tapi, bagaimana caranya agar kuah sup itu tidak cepat
menjadi dingin dan basi dalam sekejap? Ini yang sulit. Sama saja seperti
menyatukan dua hati insan yang berbeda. Itu sangat mudah. Tapi apa kau tahu
caranya agar hubungan yang sudah dibina tersebut tetap berada di dalam garis
lingkaran keharmonisan? Sejatinya, banyak cara mempertahankan kelanggengan
sebuah hubungan. Asalkan kita mau memperhatikan apa sih yang dibutuhkan
pasangan kita lalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuknya.
Intinya, cinta mungkin saja mati. Bukan karena
tubuh binasa namun sudah tidak ada rasa. Jika tidak ada lagi rasa di dada, buat
apa kita terus bertahan untuk tetap bersama dia? Tapi, kembali lagi ke
kepentingan masing-masing. Kamu membutuhkan dia atau kamu menginginkan
dia? Atau mungkin kamu harus jujur saja, kamu butuh dia atau uangnya?
Lol.
Cinta itu tidak akan mati, ia hanya akan padam sementara dan berubah wujud. Ia akan berubah menjadi sosok yang baru, menunggu dirimu untuk menemukannya kembali. Menanti dirimu untuk tak sengaja bertemu dengannya di coffee shop lalu kembali membuatnya menyala, berkobar, membakar. Seperti waktu itu.
Valent
XOXO
No comments:
Post a Comment